Gini Nih Kisah Bule Inggris yang Jadi Gelandangan di Indonesia, Tinggal di Pinggir Kali Angke dan Makan Daun



Travelling memang menjadi kegiatan yang menyenangkan. Karena selain bisa berliburan, juga mendapatkan pengalaman baru. Bahkan beberapa diantaranya ada yang sampai mendapatkan pasangan hidupnya saat travelling.

Tapi faktanya, bertandang ke negeri orang tak selamanya meninggalkan kenangan dan cerita manis.


Dalam beberapa kasus, bule yang datang ke Indonesia ada yang menjadi gelandangan.

Seperti kisah yang akan dibahas pada kali ini, seorang bule asal Inggris tinggal dibantaran Kali Angke dan terpaksa memakan daun demi bertahan hidup hingga mengumpulkan air mineral sisa orang untuk dipinum, melansir TribunnewsBogor.com.

Dia adalah White Lee, 51 tahun.

Lee menuturkan dirinya tidak mempunyai uang sama sekali, hal inilah yang membuat dia terpaksa menjalani hidup seperti itu.


Tapi dia masih bersyukur, karena di sekelilingnya masih ada yang bisa ia manfaatkan untuk bertahan hidup.

Seperti daun dari pepohonan.

Dia mengaku daun yang dia ambil, ada yang sempat dimasak terlebih dahulu, namun terkadang ditelan secara mentah.

“Daripada harus kelaparan dan itu lebih sehat,” ucapnya.

Sebenarnya, White Lee tidak seorang diri tinggal di Indonesia.

Dia mempunyai istri dan seorang putri, yang bertempat tinggal di Permata Griya Cipondoh, Tangerang.

Tapi sudah beberapa bulan belakangan ini dia tidak bertemu dengan keluarganya, setelah dia memutuskan untuk turun dari rumah.

Hal itu ia lakukan bukan tanpa sebab.

Lee seringkali memergoki istrinya video call dengan pria lain sambil mengucapkan kalimat rindu.

“Sambil berucap aku sayang kamu, aku rindu kamu dan itu dilakukan secara video call,” cerita White Lee.

Sejak itu Lee beranjak dari rumah dan memilih tinggal di pinggir Kali Angke yang hanya beralaskan kayu yang ia susun sendiri.

Lee mengatakan, lima bulan sudah ia tinggal di pinggir Kali Angke.

Selama itu pula ia menjalani hari yang amat miris. Tapi dia bangga dengan masyarakat Indonesia yang begitu peduli padanya, dengan menawarkan baik makanan maupun minuman.

Tapi dia selalu menolaknya, karena ia memiliki prinsip yang kuat kalau tidak akan pernah mau meminta kepada siapapun.

“Yang berarti itu harga diri warga Inggris, kami tidak akan menerima tanpa berusaha,” tuturnya.

Subscribe to receive free email updates: